pp_zahanain

PP. Zainul Hasanain Genggong

Kontak

Jl. KH. Hasan Saifourridzal Karangbong Pajarakan Probolinggo
zahanain00@gmail.com
085333922244

Follow Us

Pernikahan Ning Farah dan Gus Falih Digelar Khidmat di Pondok Pesantren Zainul Hasanain Genggong

Pernikahan Ning Farah dan Gus Falih Digelar Khidmat di Pondok Pesantren Zainul Hasanain Genggong

Genggong – Suasana haru dan penuh suka cita menyelimuti Pondok Pesantren Zainul Hasanain pada Senin, 21 April 2025, dalam sebuah acara pernikahan yang sarat makna antara dua keluarga besar pesantren. Gus Muhammad Falih A.G. Lc., putra ketiga dari KH Ahmad Faisol dan Nyai Rofiatun—pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimin, Jepara—resmi mempersunting Ning dr. Farah Yasmin, putri dari almarhum KH Muhammad Hasan Abdel Bar, pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasanain.

Media Zahanain I Foto bersama keluarga Genggong dengan mempelai I Senin (21/04/2025)

Acara akad nikah berlangsung khidmat dengan penuh nuansa keagamaan, dan disaksikan oleh para alim ulama, keluarga besar, serta para tamu undangan dari berbagai daerah. Prosesi ijab kabul dipimpin langsung oleh KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH., MM., dengan diikuti suasana haru dari para hadirin.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan penyerahan dan penerimaan kedua mempelai. Dalam sambutan penyerahan, Dr. (HC) KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, mewakili keluarga mempelai pria menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. “Izinkan saya atas nama keluarga KH Ahmad Faisol dan Nyai Rofiatun pertama mengucapkan terima kasih yang tidak terkira, syukron jazilan, telah menerima anak kami sebagai bagian dari keluarga besar almarhum KH Muhammad Hasan Abdel Bar. Kami mohon doa restu, semoga Gus Muhammad Falih dan Ning Farah Yasmin dikaruniai kehidupan yang berkah, rezeki yang berkah, keturunan yang berkah, ilmu yang berkah, serta ridha Allah SWT,” dawuh beliau.

Media Zahanain I Dr. (HC) KH Yahya Cholil Staquf (Ketua umum PBNU) saat memberikan sambutan penyerahan mempelai pria I Senin (21/04/2025)

Sementara itu, sambutan penerimaan disampaikan oleh Gus dr. Muhammad Haris yang juga menyisipkan pesan kehidupan rumah tangga dengan gaya khas beliau. “Jangan hanya sibuk posting mesra di Instagram, tapi posting doa di langit malam. Jangan hanya sibuk mesra di caption, tapi lupa masak di dapur. Rumah tangga itu bukan drama Korea, tapi perjuangan ala Rasul,” pesan beliau disambut tawa hangat dan tepuk tangan hadirin.

Acara ditutup dengan doa penuh keberkahan yang dipimpin oleh KH Ali Maksum, M.S.I., menandai dimulainya perjalanan baru dua insan dalam membina bahtera rumah tangga di bawah naungan doa dan restu para kiai serta keluarga besar.